BEI Kantongi 40 Pertaktikan dalam Pipeline IPO, Berikut Tiga Sektor yang Mendominasi

BERITA - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) mengantongi 40 nama calon perbisnisan tercatat paling dalam pipeline initial public offering (IPO) per 13 Oktober 2022. Sebagai perbandingan, per 27 September 2022 langsung, jumlah calon emiten paling dalam pipeline pencatatan donasi BEI baru sepenuh 35 perbisnisan.
Berdasarkan situs web resmi e-IPO, Jumat (14/10), ada lima pertindakanan yang tengah kedalam periode bookbuilding. Sebut saja PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk (PRAY), PT Primadaya Plastisindo Tbk (PDPP), PT Citra Borneo Utama Tbk (CBUT), PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK), bersama PT Jayamas Medica Inkartontri Tbk (OMED).
Direktur Penilaian BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, daftar perbantuanan di dalam pipeline IPO didominasi untuk perbantuanan aset skala hebat, yakni sepenuh 22 perbantuanan.
"Sementara itu, sepenuh 12 perbisnisan terbersarang aset skala menengah dan 6 perbisnisan tergolong aset skala halus," kata Nyoman, Jumat (14/10).
Berdasarkan POJK 53/POJK.04/2017 jenjangl 19 Juli 2017, perupayaan bersama skala padi adalah adapun mendapat aset tidak lebih akan Rp 50 miliar, melainkan perupayaan skala menengah mendapat aset lebih akan Rp 50 miliar sampai bersama Rp 250 miliar, lagi perupayaan aset skala hebat mendapat aset antara atas Rp 250 miliar.
Selanjutnya, secara sektoral, perkeaktifanan yang bergulir ala sektor Barang Konsumsi Non-primer, Teknologi, lagi Kesembuhan merupakan sektor yang paling luber berada dalam pipeline. Masing-masingnya berjumlah 6 calon perkeaktifanan tercatat sehingga totalnya mencakup 18 perkeaktifanan.
Kemudian, 5 perbantuanan berpangkal dari sektor Transportasi bersama Logistik, 3 perbantuanan dari sektor Perindustrian, 3 perbantuanan dari sektor Barang Konsumsi Primer, 3 perbantuanan dari sektor Energi, bersama 3 perbantuanan dari sektor Properti & Real Estate.
Lalu, 2 pertindakanan termenganut sektor Barang Baku, 2 pertindakanan sektor Keuangan, maka 1 pertindakanan pada sektor Infrastruktur.
“Dari 40 calon pertindakanan tercatat terbilang, sebagian diantaranya berguling cukup sektor Energi, Teknologi, dan Keuangan menargetkan emisi lebih dari Rp 1 triliun,” ucap Nyoman.
Sebagai informasi, sejak awal tahun sampai dengan Jumat (14/10), BEI sudah mencatatkan 44 emiten anyar dengan total nilai emisi IPO Rp 21,8 triliun.
Cek Berita bersama Artikel yang lain antara Google News
You may also like
